Pendidikan Multikultural

Rabu, 29 Maret 2017

Definisi Pendidikan Multikultural

u               Pendidikan multikultural adalah sebuah tawaran model pendidikan yang mengusung ideologi yang memahami, menghormati, dan menghargai harkat dan martabat manusia di manapun dia berada dan dari manapun datangnya (secara ekonomi, sosial, budaya, etnis, bahasa, keyakinan, atau agama, dan negara). Pendidikan multikultural secara inhern merupakan dambaan semua orang, lantaran keniscayaannya konsep “memanusiakan manusia”. Pasti manusia yang menyadari kemanusiaanya dia akan sangat membutuhkan pendidikan model pendidikan multikultural ini.


Fokus pendidikan multikultural

u  Konteks teorits :
u  Pertama, pendidikan mengenai perbedaan kebudayaan atau multikulturalisme.
u  Kedua, pendidikan mengenai perbedaan kebudayaan atau pemahaman kebudayaan,
u  Ketiga, pendidikan bagi pluralisme kebudayaan.
u  Keempat, pendidikan dwi-budaya.
u  Kelima,pendidikan multikultural sebagai pengalaman moral manusia.

Ciri pendidikan multikultural

uMembentuk masyarakat yang berbudaya, materinya mengajarkan nilai – nilai luhur kemanusiaan, nilai – nilai bangsa, dan nilai kelompok etnis, metode pendidikan ini menghargai aspek – aspek perbedaan dan keberagaman budaya bangsa dan kelompok etnis, evaluasinya ditentukan pada penilaian terhadap tingkah laku anak didik yang meliputi persepsi, apresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya.

Paradigma pendidikan multikultural

u  Digambarkan oleh Ali maksum bahwa masyarakat Indonesia sangat majemuk atau pluralis. Kemajuan dari kemajemukan dilihat dari perbedaan agama, etnis, bahasa daerah, tingkat pendidikan, ekonomi dan lainnya.
Pakar pendidikan, Syarif Sairin ( 1992 ), memetakan akar-akar konflik dalam masyarakat majemuk,
u  1. Perebutan sumber daya, alat-alat produksi, dan kesempatan ekonomi.
u  2. Perluasan batas-batas sosial budaya.
u  3. Benturan kepentingan politik, ideologi, dan agama.

Pendekatan pendidikan multikultural

u  Pendekatan Historis : Pendekatan ini mengandaikan bahwa materi yang diajarkan kepada pembelajar dengan menengok kembali ke belakang. Maksudnya agar pembelajar mempunyai kerangka berpikir yang komplit untuk kemudian merefleksikan untuk masa sekarang atau mendatang.
u  Pendekatan Sosiologis : Pendekatan ini mengandaikan terjadinya proses kontekstualisasi atas apa yang pernah terjadi di masa. Dengan pendekatan ini  materi yang diajarkan bisa menjadi aktual, karena senantiasa sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi
u  Pendekatan Kultural : Pendekatan ini menitikberatkan kepada otentisitas dan tradisi yang berkembang. Dengan pendekatan ini pembelajar bisa melihat mana tradisi yang otentik dan mana yang tidak.
u  Pendekatan Psikologis : Pedekatan ini berusaha memperhatikan situasi psikologis perseorangan secara tersendiri dan mandiri. Pembelajar harus dilihat sebagai manusia mandiri dan unik dengan karakter dan kemampuan yang dimilikinya
u  Pendekatan Estetik :Pendekatan estetik pada dasarnya mengajarkan pembelajar untuk berlaku sopan dan santun, damai, ramah, dan mencintai keindahan
u  Pendekatan Berprespektif Gender : Pendekatan ini mecoba memberikan  penyadaran kepada pembelajar untuk tidak membedakan jenis kelamin karena jenis kelamin bukanlah hal yang menghalangi seseorang untuk mencapai kesuksesan

Pendidikan multikultural vs Pendidikan global

u  Pendidikan global mencakup kajian tentang masalah-masalah dan isu-isu yang melintasi batas-batas nasional, saling keterhubungan budaya, lingkungan, ekonomi, politik, dan system teknologi yang bertujuan selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb.
u  Sedangkan pendidikan multikultural adalah gerakan pembaharuan dan inovasi pendidikan dalam rangka menanamkan kesadaran pentingnya hidup bersama dalam keragaman dan perbedaan, dengan spirit kesetaraan dan kesederajatan, saling percaya, saling memahami dan menghargai persamaan, serta perbedaan dan keunikan agama-agama, tingkat ekonomi, gender, etnis, dsb.

Wacana pendidikan multikultural

u  Wacana pendidikan multikultural dimungkinkan akan terus berkembang dan semakin membesar dan ramai diperbincangkan. Dan yang lebih penting dan kita harapkan adalah, wacana pendidikan multikultural akan dapat diberlakukan dalam dunia pendidikan di negeri yang multikultural ini.
u  Wacana pendidikan multikultural di Indonesia belum tuntas dikaji oleh berbagai kalangan, termasuk para pakar dan pemerhati pendidikan sekalipun. Di Indonesia pendidikan multikultural relatif baru dikenal sebagai suatu pendekatan yang dianggap lebih sesuai bagi masyarakat indonesia yang heterogen, plural.

Variasi individu & variasi diversiti sosiokultural dalam pendidikan multikultural

Variasi Individu berdasarkan bidang bidangnya :
u  Perbedaan fisik: usia, tingkat, dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
u  Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
u  Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
u  Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar.
u  Perbedaan kecakapan atau keahlian

Diversitas sosiokultural

 Etnisitas
     Merujuk pada pola karakteristik seperti warisan budaya, kebangsaan, ras, agama, dan bahasa. Setiap orang adalah anggota dari satu kelompok etnis atau lebih, dan hubungan antara orang-orang dari latar belakang etnis yang berbeda, tidak hanya di Indonesia, tetapi di setiap sudut dunia.
Diskriminasi
    Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak adil terhadap orang atau kelompok lain. Diskriminasi mempunyai hubungan erat dengan relasi antara kelompok yang dominan dengan yang minoritas karena perlakuan yang tidak adil, biasanya sering berasal dari kelompok dominan terhadap kelompok minoritas.
Bilingualisme
     Bilingualismeadalah kemampuan untuk berbicara dalam dua bahasa. Anak-anak yang lancar dalam dua bahasa, mendapatkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang berbicara satu bahasa. Mereka juga lebih sadar akan struktur bahasa lisan dan tertulis serta lebih baik dalam menemukan kesalahan-kesalahan tata bahasa dan arti, keterampilan yang menguntungkan membaca mereka.
Isu bahasa
     Isu tentang bahasa merupakan salah satu topik yang tidak pernah luput dari pembicaraan   mengenai pelaksanaan pendidikan. kini, penerapan bilingual education ramai didiskusikan dan dipraktikkan di banyak lembaga pendidikan. pendidikan bilingual bertujuan untuk mengajar mata pelajaran kepada anak didik dengan menggunakan bahasa asli (bahasa ibu) sembari secara bertahap memberikan pengajaran dalam bahasa resmi suatu negara.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS